Black Tuesday adalah istilah dalam dunia trading dan investasi yang merujuk pada hari Selasa, 29 Oktober 1929, ketika terjadi kejatuhan ekonomi yang sangat drastis di Amerika Serikat. Pada hari yang sama, indeks Dow Jones Industrial Average tercatat merosot sekitar 12%, dan pada akhir pekan itu kehilangan sekitar 23% dari nilai awalnya. Peristiwa ini menjadi pemicu terjadinya Depresi Besar selama satu dekade yang melanda dunia pada 1930-an.

Black Tuesday terjadi akibat dari ketidakseimbangan yang terjadi di pasar saham saat itu, di mana orang-orang menginvestasikan uang mereka ke saham tanpa memeriksa nilai perusahaan yang sebenarnya. Harga saham sangat overvalued karena terlalu banyak orang yang ingin membeli, sehingga membentuk gelembung spekulatif. Ketika para investor merasa khawatir bahwa harga saham akan turun, mereka segera menjual saham mereka, dan harga sahampun mulai merosot secara dramatis. Hal ini kemudian menjadi lingkaran setan ketika semakin banyak orang menjual saham mereka, sehingga harga saham terus merosot hingga mencapai titik terendah.

Black Tuesday menjadi pelajaran berharga bagi para investor dan trader, bahwa pengambilan keputusan investasi yang cerdas sangatlah penting untuk menghindari kerugian besar. Para investor juga harus memahami dengan benar nilai perusahaan sebelum membeli saham dan selalu waspada terhadap keadaan pasar saham yang bisa berubah dengan cepat. Dalam dunia investasi, tidak ada jaminan bahwa investasi kita akan menguntungkan, namun dengan melakukan riset yang baik dan memiliki kemampuan analisis yang tepat, kita dapat meminimalkan resiko kerugian yang mungkin terjadi.