Bottom-Up Investing atau investasi dari bawah ke atas adalah metode investasi yang fokus pada analisis fundamental perusahaan secara mendalam dan tidak terpengaruh oleh kondisi pasar global atau faktor makroekonomi. Dalam Bottom-Up Investing, investor memilih dan memilih saham berdasarkan kelayakan keuangan dan prospek bisnis dari perusahaan secara individual, dengan mengabaikan faktor eksternal seperti situasi pasar, tren industri, atau faktor global lainnya.

Metode ini bertujuan untuk memastikan bahwa investasi dilakukan pada perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek bisnis yang baik, sehingga memberikan pengembalian investasi yang baik dalam jangka panjang.

Untuk melakukan Bottom-Up Investing, investor harus melakukan analisis dan penilaian yang cermat terhadap perusahaan secara individual, dengan memperhatikan faktor keuangan seperti kinerja finansial, pertumbuhan laba, arus kas, dan nilai intrinsik perusahaan. Selain itu, investor juga harus mempertimbangkan faktor non-keuangan seperti manajemen perusahaan, prospek bisnis, posisi pasar, dan faktor lainnya yang terkait dengan kesuksesan perusahaan di masa depan.

Dengan fokus pada kelayakan keuangan dan prospek bisnis perusahaan secara individual, Bottom-Up Investing memungkinkan investor untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang yang stabil dan konsisten. Namun, Bottom-Up Investing memerlukan banyak waktu dan penelitian untuk memilih saham yang benar-benar berkualitas tinggi, sehingga metode ini mungkin tidak cocok untuk investor yang tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk melakukan analisis yang cermat.