Closed economy dalam trading atau investasi merujuk pada suatu kondisi di mana sebuah negara atau wilayah hanya mengandalkan sumber daya dan produksinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Hal ini berarti bahwa negara tersebut memperdagangkan barang dan jasa hanya dalam lingkup internalnya, tanpa melakukan perdagangan internasional dengan negara lainnya.
Dalam investasi, closed economy juga dapat merujuk pada suatu kondisi di mana investasi hanya dilakukan dalam wilayah tertentu, tanpa melibatkan investasi di luar wilayah tersebut. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai alasan seperti adanya regulasi atau kebijakan yang menghambat investasi luar, atau karena wilayah tersebut memiliki potensi investasi yang cukup besar sehingga tidak perlu bergantung pada investasi dari luar wilayah.
Namun, closed economy juga dapat memiliki dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan investasi, karena terbatasnya pasar dan kesempatan investasi yang tersedia. Untuk itu, beberapa negara dan wilayah berusaha untuk membuka diri terhadap perdagangan dan investasi internasional agar dapat memperluas pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.