Conflict of Interest dalam trading atau investasi terjadi ketika pihak yang berada dalam posisi untuk mempengaruhi sebuah keputusan investasi memiliki kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan investor. Dalam konteks investasi, konflik kepentingan dapat muncul ketika pengelola investasi atau broker memiliki kepentingan finansial dalam merekomendasikan produk investasi tertentu yang dapat menguntungkan mereka sendiri, bukan keuntungan investor.

Contoh dari konflik kepentingan dalam trading atau investasi antara lain, pengelola investasi yang merekomendasikan produk investasi baru ke investor hanya karena mereka diberikan imbalan, meskipun produk tersebut tidak cocok dengan profil investasi mereka. Atau broker yang menerima insentif untuk menjual produk investasi yang buruk bagi investor hanya untuk mendapatkan komisi yang lebih besar. Hal-hal seperti ini dapat merugikan investor dan harus dihindari bagi investor.

Untuk menghindari konflik kepentingan dalam trading atau investasi, investor harus selalu melakukan penelitian mendalam terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Selain itu, investor juga harus mencari broker atau pengelola investasi yang memiliki reputasi baik dan transparan dalam memberikan informasi. Dengan demikian, investor dapat mempertahankan kepentingan mereka dan menghindari kerugian akibat konflik kepentingan dalam trading atau investasi.