Debt/EBITDA ratio adalah salah satu ukuran keuangan yang digunakan oleh perusahaan dan investor untuk mengevaluasi seberapa banyak hutang yang diambil oleh perusahaan dibandingkan dengan pendapatan operasi sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA).
Debt/EBITDA ratio dapat digunakan untuk menentukan kelayakan keuangan suatu perusahaan dan juga untuk mengukur risiko investasi. Semakin tinggi rasio tersebut, semakin sulit bagi perusahaan untuk membayar kembali hutangnya dan untuk memperoleh pembiayaan tambahan dalam jangka panjang. Sebaliknya, semakin rendah rasio tersebut, semakin stabil keuangan perusahaan dan semakin mudah untuk memperoleh pembiayaan tambahan jika diperlukan.
Secara umum, Debt/EBITDA ratio yang sehat adalah antara 1 hingga 3. Namun, ini dapat berbeda-beda tergantung pada industri dan jenis perusahaan yang sedang diinvestasikan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi atau lebih bergantung pada aset besar, seperti perusahaan real estate atau pertambangan, mungkin memiliki rasio Debt/EBITDA yang lebih tinggi. Sedangkan perusahaan yang lebih stabil seperti perusahaan konsumen atau perusahaan teknologi mungkin memiliki rasio yang lebih rendah.
Dalam trading atau investasi, memahami Debt/EBITDA ratio dari perusahaan yang ingin diinvestasikan sangat penting. Hal ini dapat membantu investor untuk menentukan apakah perusahaan tersebut memiliki potensi keuangan yang baik dan layak untuk diinvestasikan atau tidak