Deficit spending atau pengeluaran defisit adalah kebijakan fiskal pemerintah yang menghabiskan lebih banyak uang dari pada yang diperoleh melalui pendapatan pajak dan penerimaan lainnya. Hal ini biasanya terjadi ketika pemerintah ingin membiayai program-program pengeluaran seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Dalam trading atau investasi, deficit spending dapat berdampak pada tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang. Jika pemerintah terus-menerus mengeluarkan uang lebih banyak dari yang diperoleh, hal ini dapat menyebabkan inflasi dan melemahkan nilai tukar mata uang negara tersebut. Ini akan berdampak buruk bagi investor yang memiliki aset dalam mata uang tersebut.
Namun, ada juga jenis investasi yang dapat mengambil keuntungan dari kebijakan ini, yaitu obligasi pemerintah. Ketika pemerintah menghabiskan uang lebih banyak, mereka dapat meminjam uang melalui penerbitan obligasi. Obligasi ini dapat memberikan keuntungan bagi investor yang tertarik untuk mendapatkan pendapatan tetap dari pembayaran bunga obligasi tersebut.
Dalam melakukan trading atau investasi, penting untuk memahami kebijakan ekonomi pemerintah, termasuk pengeluaran defisit, dan bagaimana kebijakan ini dapat memengaruhi pasar. Dengan pemahaman yang baik, investor dapat mengambil keputusan yang tepat untuk mengoptimalkan keuntungan dan mengurangi risiko investasi.