Discontinued Operations merujuk pada segmen bisnis yang dihentikan oleh perusahaan. Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk menjual atau menutup salah satu bisnisnya untuk fokus pada bisnis utama yang lebih menguntungkan. Dalam konteks trading atau investasi, discontinued operations bisa mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan harus mencantumkan informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba atau rugi yang terkait dengan discontinued operations untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja keuangan perusahaan.

Investor dan analis keuangan harus memperhatikan informasi tentang discontinued operations ketika memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan. Karena jika discontinued operations mencakup bisnis yang menguntungkan, maka pihak investor harus mempertimbangkan ekspektasi laba di masa depan dari sisi keuntungan bisnis yang lain. Di sisi lain, jika discontinued operations mencakup bisnis yang tidak menguntungkan, maka tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk memisahkan bisnis tersebut dari operasi utama dapat meningkatkan kinerja finansial mereka di masa depan.

Dalam hal ini, discontinued operations dapat dianggap sebagai strategi bisnis yang penting. Ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi, serta dapat membantu mereka untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan di jangka panjang. Namun, ini juga bisa memiliki risiko tersendiri, seperti mempengaruhi kinerja finansial dan citra perusahaan di mata investor. Oleh karena itu, sebagai investor atau trader yang cerdas, penting untuk memahami konsep discontinued operations dan mempertimbangkan apa dampaknya terhadap keputusan trading atau investasi Anda.