Discretionary Income adalah jumlah uang yang masih tersedia setelah memenuhi semua kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi. Dalam konteks trading dan investasi, discretionary income mengacu pada uang tambahan yang dapat dialokasikan untuk tujuan investasi. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki gaji bulanan sebesar Rp 10 juta dan pengeluaran bulanan sebesar Rp 8 juta untuk kebutuhan dasar, maka ia memiliki discretionary income sebesar Rp 2 juta.
Discretionary income dapat diinvestasikan dalam berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, properti, atau reksa dana. Namun, sebelum memutuskan di mana mengalokasikan discretionary income, penting untuk mempertimbangkan level risiko yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko individual. Discretionary income harus digunakan secara bijak dan tidak boleh dipaksakan untuk diinvestasikan jika seseorang belum yakin dengan investasi yang akan dilakukan.
Perlu diingat bahwa investasi memiliki risiko dan tidak selalu menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan riset dan analisis yang matang sebelum membuat keputusan investasi. Discretionary income harus diperlakukan dengan hati-hati dan hanya dialokasikan ke investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan keuangan individu.