Dove dalam trading atau investasi mengacu pada penggunaan kebijakan moneter yang bersifat akomodatif atau longgar oleh bank sentral suatu negara. Artinya, bank sentral akan menetapkan suku bunga rendah dan meningkatkan jumlah uang yang beredar di pasar untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran.

Istilah dove digunakan untuk menggambarkan kebijakan moneter yang bersifat lebih bersahabat terhadap kondisi ekonomi dan masyarakat secara umum. Biasanya, Bank Sentral yang mengadopsi kebijakan dove didorong oleh keinginan untuk mengurangi beban hutang, mendorong konsumsi, dan mempercepat pemulihan ekonomi.

Sebaliknya, istilah hawkish mengacu pada kebijakan moneter yang cenderung lebih ketat atau restriktif, dengan menaikkan suku bunga dan mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan mencegah terjadinya gelembung ekonomi.

Dalam investasi, pemahaman terhadap istilah dove dan hawkish dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Adanya kebijakan moneter dove dapat mendorong pasar saham dan meningkatkan likuiditas di pasar, sehingga investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan investasi saham atau obligasi. Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga dapat menyebabkan penurunan nilai tukar mata uang negara terkait, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama oleh investor yang berinvestasi di pasar valuta asing.