European Sovereign Debt Crisis merujuk pada periode krisis keuangan yang terjadi di kawasan Euro pada tahun 2010-2012. Krisis ini terjadi saat sejumlah negara di kawasan Euro mengalami kesulitan membayar utang pemerintah mereka. Negara-negara yang terkena dampak termasuk Portugal, Spanyol, Yunani, dan Italia.

Penyebab utama krisis ini adalah pemberian pinjaman yang berlebihan dari bank-bank besar. Selain itu, kebijakan fiskal yang buruk dan masalah struktural juga turut memperburuk situasi keuangan di beberapa negara. Kurangnya koordinasi ekonomi antara negara-negara kawasan Euro juga menjadi faktor yang memperparah krisis.

Situasi ini berdampak besar pada pasar keuangan global, termasuk pasar saham, obligasi, dan mata uang. Investasi dan perdagangan di kawasan Euro terhenti dan kepercayaan investor menurun drastis. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan institusi keuangan internasional, seperti IMF dan ECB, untuk menyelesaikan krisis ini, termasuk pemberian paket bailout dan reformasi fiskal.

Krisis ini memberikan pengajaran penting tentang pentingnya pengawasan terhadap bank-bank besar dan kebijakan fiskal yang sehat. Hal ini juga menegaskan bahwa krisis keuangan di satu negara dapat berdampak serius pada ekonomi global dan betapa pentingnya kerjasama internasional dalam penanganan krisis seperti ini.