Excess Reserves dapat diartikan sebagai dana yang tersisa setelah bank menjalankan kewajibannya untuk menyetor dana di Federal Reserve. Dalam konteks trading atau investasi, excess reserves seringkali dihubungkan dengan kebijakan moneter dan pengaruhnya terhadap bunga serta likuiditas pasar.

Pada dasarnya, excess reserves nantinya akan dimanfaatkan oleh bank untuk memberikan kredit kepada nasabah atau menambah likuiditas pasar dengan cara membeli investasi sekunder seperti obligasi atau saham. Hal ini berdampak langsung pada tingkat bunga interbank dan juga tingkat bunga pinjaman dari bank kepada nasabah.

Dalam trading atau investasi, excess reserves bisa memengaruhi kestabilan pasar. Ketika bank memiliki excess reserves yang besar, maka bank akan lebih mudah memberikan kredit dan tingkat bunga akan lebih rendah. Sebaliknya, ketika bank mengalami kekurangan excess reserves, maka tingkat bunga akan meningkat dan likuiditas pasar akan menurun.

Dalam hal ini, trader atau investor harus memahami pengaruh excess reserves pada pasar dan juga kebijakan moneter yang diberlakukan oleh bank sentral. Hal ini akan membantu trader atau investor untuk membuat keputusan dengan lebih bijaksana dan mengurangi risiko yang bisa terjadi di pasar.