Financial asset merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia trading dan investasi. Secara umum, financial asset merujuk pada instrumen keuangan yang memiliki nilai yang dapat diukur dan diperdagangkan. Hal ini berarti financial asset bisa berupa surat berharga seperti saham, obligasi, sertifikat deposito, maupun instrumen turunan seperti futures dan opsi.

Sebagai contoh, saham adalah salah satu jenis financial asset yang paling umum. Ketika kamu membeli saham suatu perusahaan, kamu menjadi pemilik bagian dari perusahaan tersebut. Nilai dari saham bisa berfluktuasi sesuai dengan performa perusahaan, kondisi ekonomi, ataupun faktor-faktor lainnya. Kamu bisa menjual saham tersebut kembali ketika harga saham naik untuk mendapatkan keuntungan.

Selain saham, obligasi juga merupakan financial asset yang populer. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Ketika kamu membeli obligasi, kamu sebenarnya memberikan pinjaman dan akan menerima bunga sebagai imbalan. Dalam investasi obligasi, kamu akan menerima pengembalian pokok saat jatuh tempo.

Selain saham dan obligasi, terdapat juga instrumen turunan seperti futures dan opsi. Futures adalah kontrak yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan sekarang. Sedangkan, opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual asset di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan.

Financial asset menjadi instrumen yang menarik karena memiliki potensi untuk memberikan keuntungan apabila dikelola dengan baik. Namun, risiko juga selalu ada dan penting untuk melakukan analisis dan riset sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada financial asset tertentu.