Floating interest rate dalam trading dan investasi mengacu pada suku bunga yang berubah sesuai dengan fluktuasi pasar. Suku bunga ini tidak ditentukan pada tingkat tetap, tetapi mengikuti perubahan kondisi ekonomi atau pasar keuangan. Dalam hal ini, tingkat suku bunga dapat naik atau turun seiring dengan pergerakan yang terjadi di pasar. Hal ini berbeda dengan suku bunga tetap, di mana tingkat suku bunga telah ditetapkan dan tidak akan berubah selama jangka waktu tertentu.

Sistem suku bunga mengambang sangat umum dalam instrumen keuangan seperti pinjaman perbankan, obligasi korporasi, dan hipotek. Dalam trading dan investasi, floating interest rate dapat mempengaruhi imbal hasil investasi atau biaya pinjaman yang harus dibayarkan. Ketika tingkat suku bunga naik, imbal hasil investasi dapat meningkat, namun biaya pinjaman juga dapat naik. Sebaliknya, ketika tingkat suku bunga turun, imbal hasil investasi dapat menurun, namun biaya pinjaman juga bisa lebih rendah.

Floating interest rate dapat dihubungkan dengan indeks atau acuan tertentu, seperti tingkat suku bunga primer yang ditetapkan oleh bank sentral atau pasar antar bank. Perubahan suku bunga ini biasanya tergantung pada kebijakan moneter, kondisi ekonomi makro, inflasi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar keuangan.

Keuntungan dari floating interest rate adalah fleksibilitasnya dan kemampuan untuk mengikuti perubahan pasar. Hal ini memungkinkan investor atau peminjam untuk mengambil keuntungan dari perubahan suku bunga yang menguntungkan. Namun, ada juga risiko terkait fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi imbal hasil investasi atau biaya pinjaman secara negatif.