Floor Area Ratio (FAR) adalah istilah yang biasa digunakan dalam trading dan investasi properti. FAR mengacu pada perbandingan antara total luas lantai bangunan dengan ukuran sebenarnya dari lahan tempat bangunan tersebut berdiri. Dalam istilah sederhana, FAR dapat dianggap sebagai ukuran seberapa besar bangunan dapat dibangun di atas lahan tertentu.

Dalam trading properti, FAR sangat penting karena dapat memberikan gambaran tentang nilai investasi potensial suatu properti. Semakin tinggi FAR suatu properti, semakin besar kesempatan untuk membangun bangunan dengan luas lantai yang lebih besar. Hal ini tentu saja berdampak positif pada nilai jual atau sewa properti tersebut.

Tingkat FAR yang diperbolehkan pada suatu lokasi ditentukan oleh peraturan zonasi atau peraturan tata ruang yang berlaku di daerah tersebut. Setiap daerah memiliki peraturan yang berbeda-beda terkait dengan FAR yang diperbolehkan. Biasanya, peraturan ini mencerminkan pertimbangan untuk menjaga keseimbangan antara kepadatan penduduk dan penggunaan lahan.

Investor properti yang tertarik pada potensi pengembangan properti biasanya akan mempertimbangkan FAR sebagai salah satu faktor utama dalam pengambilan keputusan. Mereka akan mempelajari peraturan zonasi setempat dan tata ruang untuk memahami berapa banyak bangunan yang dapat dibangun pada suatu lahan tertentu. Selain itu, investor juga akan menghitung potensi keuntungan dan biaya proyek pengembangan berdasarkan FAR yang diperbolehkan.

Dalam trading atau investasi properti, pemahaman tentang FAR sangat penting untuk memastikan keberhasilan dan profitabilitas suatu proyek. Dengan memperhitungkan FAR dengan cermat, investor dapat membuat keputusan yang lebih akurat dan mengoptimalkan penggunaan lahan serta potensi pengembangan properti.