Flotation cost dalam trading atau investasi mengacu pada biaya yang terkait dengan penerbitan saham baru oleh perusahaan. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menerbitkan saham baru, baik melalui penawaran umum (IPO) atau penawaran saham lanjutan, biaya ini akan timbul. Flotation cost meliputi berbagai komponen seperti biaya administrasi, biaya penerbitan, biaya hukum, biaya pemasaran, dan biaya yang terkait dengan proses pengumpulan dana dari investor.

Flotation cost sangat penting dalam analisis keuangan karena dapat berdampak pada harga saham dan nilai pemegang saham. Biaya yang tinggi dapat menyebabkan harga penawaran menjadi lebih tinggi, sehingga berpotensi mengurangi minat investor. Selain itu, biaya ini juga dapat mengurangi nilai per lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham saat ini.

Untuk mengakomodasi flotation cost, perusahaan biasanya memperhitungkan biaya ini dalam harga penawaran saham baru. Dalam hal ini, perusahaan harus memperhatikan seimbang antara mendapatkan dana yang cukup dan meminimalkan biaya flotation. Pelaksanaan due diligence yang baik dalam perencanaan dan penawaran saham baru dapat membantu perusahaan dalam mengelola flotation cost secara efektif.

Dalam analisis investasi, investor perlu memperhitungkan flotation cost saat mempertimbangkan apakah untuk berinvestasi dalam saham baru perusahaan. Flotation cost dapat mempengaruhi arus kas yang diharapkan dan tingkat pengembalian investasi. Jika biaya penerbitan terlalu tinggi, maka hal ini dapat mengurangi tingkat pengembalian investasi yang diharapkan oleh investor.