Forbearance, dalam konteks trading atau investasi, mengacu pada tindakan menahan diri atau menunda tindakan tertentu dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Dalam situasi ini, para trader atau investor memilih untuk tidak melakukan tindakan jual atau beli aset dalam perusahaan atau pasar yang sedang mengalami fluktuasi atau volatilitas yang tinggi.

Forbearance dapat menjadi strategi yang penting dalam trading atau investasi karena melibatkan pengambilan keputusan yang bijaksana dan pilihan berfokus pada jangka panjang. Dalam kondisi pasar yang tidak stabil, tanpa adanya forbearance, ada risiko kehilangan investasi atau potensi keuntungan yang lebih tinggi.

Trader atau investor yang menggunakan forbearance biasanya memiliki pandangan jangka panjang dan memperhitungkan fluktuasi pasar yang sifatnya sementara. Mereka melakukan penilaian dini terhadap situasi dan berusaha untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan portofolio investasinya.

Dalam prakteknya, forbearance dapat berarti menjaga posisi trading yang sudah ada dan menghindari intervensi kapan pun mungkin, terutama pada situasi yang terkait dengan ketidakpastian ekonomi atau politik. Hal ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan risiko yang terkait dengan holding atau menjual investasi.

Forbearance juga merupakan strategi yang berbeda dengan gaya trading aktif atau day trading, yang melibatkan serangkaian tindakan cepat dalam rentang waktu yang singkat. Dalam hal ini, forbearance mencerminkan pendekatan yang lebih lambat dan hati-hati, yang bertujuan untuk menghindari risiko yang tidak perlu.

Kesimpulannya, forbearance dalam trading atau investasi merupakan tindakan menahan diri atau menunda tindakan spesifik dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Ini adalah strategi yang penting untuk mempertahankan stabilitas dan keseimbangan dalam portofolio investasi jangka panjang.