Teori Motivasi Freudian adalah salah satu teori psikologi yang dipopulerkan oleh Sigmund Freud, seorang psikoanalitis terkenal. Teori ini berfokus pada emosi dan motivasi manusia yang mendasari perilaku mereka. Dalam konteks trading atau investasi, teori ini dapat membantu kita memahami alasan di balik keputusan investor dalam bertransaksi di pasar keuangan.

Menurut teori Freudian, ada tiga komponen utama yang mempengaruhi motivasi manusia, yaitu id, ego, dan superego. Id merujuk pada bagian bawah kesadaran yang didominasi oleh kebutuhan dan keinginan instan. Ego berperan sebagai penengah antara id dan realitas, sementara superego mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh masyarakat.

Dalam konteks trading, id mungkin mewakili dorongan instan untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Investor yang didorong oleh id mungkin cenderung untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dan mengabaikan faktor-faktor fundamental dalam analisis mereka. Mereka dapat tergoda untuk melakukan transaksi berdasarkan emosi mereka saat ini, tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.

Sementara itu, ego berperan penting dalam trading yang rasional dan berdasarkan analisis yang cermat. Ego membantu investor untuk mengendalikan dan mengatur dorongan-dorongan mereka demi mencapai hasil yang jangka panjang. Investor dengan ego yang kuat dapat mengambil keputusan berdasarkan analisis mendalam, mempertimbangkan risiko dan potensi imbal hasil dengan bijak.

Di sisi lain, superego dapat mempengaruhi keputusan investasi dengan mempertimbangkan etika dan nilai-nilai sosial. Investor dengan superego yang dominan mungkin lebih condong pada investasi yang berkaitan dengan keberlanjutan, tanggung jawab sosial, atau mempertimbangkan dampak mereka pada lingkungan dan masyarakat.

Dalam praktiknya, keputusan trading atau investasi seharusnya tidak semata-mata didasarkan pada teori Freudian Motivasional. Namun, dengan memahami aspek-aspek motivasi ini, investor dapat lebih menyadari alasan di balik keputusan mereka dan kemungkinan efek psikologisnya. Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan untuk mengambil keputusan yang lebih bijak dan akurat dalam bertransaksi di pasar keuangan.