Front-End Debt-to-Income Ratio (DTI) dalam trading atau investasi merujuk pada rasio pendapatan terhadap utang pada bagian depan atau awal proses pengajuan pinjaman. Rasio ini digunakan oleh pemberi pinjaman atau lembaga keuangan untuk mengevaluasi tingkat kelayakan peminjam dalam mengelola utang yang ada.

Front-End DTI dihitung dengan membagi total pembayaran utang bulanan peminjam dengan pendapatan bulanan mereka sebelum pajak. Jumlah utang bulanan ini termasuk pembayaran hipotek, cicilan mobil, dan pembayaran utang lainnya. Pendapatan bulanan dapat mencakup gaji, bonus, pendapatan investasi, dan sumber pendapatan lainnya.

Sebagai contoh, jika seseorang memiliki total pembayaran utang bulanan sebesar $1000 dan pendapatan bulanan sebesar $5000, maka Front-End DTI mereka adalah 20% (1000/5000 x 100).

Front-End DTI sering digunakan oleh pemberi pinjaman hipotek untuk menentukan apakah seseorang dapat memenuhi pembayaran hipotek secara konsisten. Pemberi pinjaman biasanya memiliki batasan maksimum Front-End DTI yang mereka anggap dapat diterima. Jika seseorang memiliki Front-End DTI yang melebihi batasan ini, mereka mungkin dianggap sebagai peminjam berisiko tinggi dan sulit untuk mendapatkan persetujuan pinjaman.

Memahami Front-End DTI dalam trading atau investasi dapat membantu investor dan trader untuk memahami risiko utang yang diambil oleh perusahaan atau entitas yang mereka pertimbangkan untuk diinvestasikan. Rasio ini dapat menjadi indikator keuangan yang penting dalam menganalisis kelayakan dan keberlanjutan utang perusahaan, dan dapat mempengaruhi keputusan investasi dan perdagangan mereka.