Gap dalam trading atau investasi merujuk pada perbedaan harga antara harga penutupan suatu aset pada sesi sebelumnya dan harga pembukaan pada sesi berikutnya. Gap dapat terjadi pada pasar saham, pasar forex, pasar komoditas, dan pasar lainnya.

Gaps biasanya terjadi ketika ada peristiwa signifikan yang mempengaruhi harga aset tersebut, seperti berita penting atau peristiwa keuangan yang tidak terduga. Ketika pasar ditutup untuk sesi trading, pesanan yang ditempatkan pada harga tertentu tetap ada. Namun, saat pasar dibuka kembali, faktor-faktor baru dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran, yang mengakibatkan perubahan harga secara signifikan.

Gaps dapat terjadi dalam tiga jenis: gap bullish, gap bearish, dan gap breakaway. Gap bullish terjadi ketika harga pembukaan lebih tinggi dari harga penutupan sebelumnya, menunjukkan sentimen positif dan potensi kenaikan harga. Gap bearish terjadi ketika harga pembukaan lebih rendah dari harga penutupan sebelumnya, menunjukkan sentimen negatif dan potensi penurunan harga. Gap breakaway terjadi ketika harga pembukaan melampaui level support atau resistance penting, menunjukkan potensi pergerakan harga yang signifikan.

Gaps dapat menjadi sinyal penting bagi para trader dan investor. Gap yang terjadi dengan volume perdagangan tinggi dan pergerakan harga yang besar dapat memberikan indikasi arah harga selanjutnya. Para trader biasanya menggunakan gaps sebagai sinyal untuk memasuki atau keluar dari perdagangan. Namun, gaps juga dapat memiliki risiko tertentu, seperti risiko gap filling, yaitu ketika harga kembali mengisi gap dalam waktu yang singkat setelah terjadi.

Oleh karena itu, para trader dan investor perlu memahami konsep dan karakteristik gap serta menggabungkannya dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.