Gap Analysis dalam trading atau investasi adalah sebuah metode untuk memahami perbedaan atau kesenjangan antara harga penutupan terakhir dan harga pembukaan baru pada sebuah aset keuangan, seperti saham, pasangan mata uang, atau komoditas.

Pada grafik harga, gap muncul sebagai sebuah celah atau ruang kosong antara dua candlestick atau bar price action yang berdampingan. Gap ini terjadi saat tidak ada transaksi yang terjadi di antara harga penutupan terakhir dan harga pembukaan baru pada periode waktu tertentu, seperti saat pasar tutup pada akhir pekan atau karena adanya berita atau peristiwa yang mempengaruhi harga secara tiba-tiba.

Gap Analysis digunakan oleh trader dan investor sebagai alat untuk mengidentifikasi potensi perubahan tren atau peluang perdagangan. Gap yang muncul pada grafik harga sering dianggap sebagai area support atau resistance yang kuat. Jika gap terjadi setelah tren naik, ini bisa menjadi tanda bahwa tren tersebut masih berlanjut. Sebaliknya, gap setelah tren turun bisa menjadi indikasi pembalikan tren yang potensial.

Gap Analysis juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang trading exit atau target harga. Misalnya, jika suatu saham mengalami gap naik yang signifikan dan mencapai level resistance yang kuat, trader bisa menggunakan gap tersebut sebagai sinyal untuk menjual saham tersebut.

Dalam melakukan Gap Analysis, penting bagi trader atau investor untuk memperhatikan ukuran dan jenis gap yang terjadi, serta konteks pasar secara keseluruhan. Gap yang lebih besar cenderung memiliki sinyal yang lebih kuat daripada gap yang lebih kecil. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan teknikal lainnya dalam mengambil keputusan perdagangan atau investasi.