Gapping dalam trading atau investasi merujuk pada perubahan yang tiba-tiba dalam harga sebuah saham, kontrak berjangka, atau instrumen keuangan lainnya, di antara dua sesi perdagangan atau di antara periode waktu perdagangan yang berbeda. Gapping terjadi ketika tidak ada perdagangan atau aktivitas perdagangan yang terjadi pada harga tertentu, dan karena itu terbentuk kesenjangan dalam grafik harga. Ini menyebabkan aset untuk melompat dari satu harga ke harga berikutnya tanpa ada perdagangan yang terjadi di antara keduanya.

Gapping dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu gapping up dan gapping down. Gapping up terjadi ketika harga pembukaan di sesi perdagangan baru lebih tinggi daripada harga penutupan pada sesi perdagangan sebelumnya. Ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat dan kemungkinan adanya berita positif atau sentimen positif yang mendorong kenaikan harga secara tiba-tiba.

Sebaliknya, gapping down terjadi ketika harga pembukaan di sesi perdagangan baru lebih rendah daripada harga penutupan pada sesi perdagangan sebelumnya. Ini menunjukkan adanya minat jual yang kuat dan kemungkinan adanya berita negatif atau sentimen negatif yang mendorong penurunan harga secara tiba-tiba.

Gapping sering kali menjadi momen penting bagi para trader dan investor, karena dapat memberikan sinyal atau indikasi tentang arah pergerakan harga selanjutnya. Banyak trader mencoba mengambil keuntungan dari gapping dengan memasuki posisi perdagangan segera setelah terjadinya kesenjangan harga, sebagai respons terhadap berita atau sentimen pasar yang mendorong perubahan harga yang signifikan.