Gentlemen's Agreements atau perjanjian kaum pria adalah bentuk perjanjian bisnis informal antara dua pihak atau lebih yang didasarkan pada rasa timbal balik dan saling percaya. Perjanjian ini biasanya dilakukan melalui kesepakatan lisan atau tidak tertulis, tanpa melibatkan hukum atau kontrak resmi. Meskipun tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, Gentlemen's Agreements sering kali dihormati dan diikuti oleh para pihak yang terlibat.

Dalam konteks trading atau investasi, Gentlemen's Agreements dapat mengacu pada kesepakatan antara para pedagang atau investor untuk membatasi persaingan atau menjaga harga pasar. Misalnya, dalam industri tertentu, para pelaku bisnis dapat setuju untuk tidak saling mengambil klien atau mengadakan persaingan harga yang ketat. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar dan meminimalisir kerugian yang mungkin timbul akibat persaingan yang berlebihan.

Meskipun Gentlemen's Agreements ilegal dalam beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, di mana undang-undang antimonopoli ditegakkan ketat, bentuk perjanjian ini masih sering terjadi di berbagai industri di seluruh dunia. Meskipun tidak ada hukuman atau sanksi yang diberlakukan jika perjanjian ini dilanggar, melanggar Gentlemen's Agreements dapat merusak reputasi dan hubungan bisnis antara pihak yang terlibat.

Dalam era digital dan globalisasi, Gentlemen's Agreements menjadi semakin sulit dilakukan karena transparansi dan akses informasi yang lebih besar. Selain itu, regulasi dan hukum yang lebih ketat juga mempersulit praktik seperti ini.

Secara keseluruhan, Gentlemen's Agreements adalah perjanjian informal antara para pihak yang biasanya dilakukan dalam sikap saling percaya dan menghormati. Walaupun tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, perjanjian semacam ini tetap ditaati dan dihormati oleh para pihak yang terlibat sebagai bentuk menjaga hubungan bisnis yang harmonis dan meminimalisir risiko persaingan yang tidak sehat.