Gentrifikasi dalam konteks trading atau investasi mengacu pada fenomena ketika investor atau trader kaya memasuki atau menginvestasikan uang mereka ke dalam daerah atau pasar yang sebelumnya dianggap kurang berkembang atau kurang populer. Ini sering terjadi ketika investor melihat potensi pertumbuhan atau keuntungan yang tinggi di daerah atau pasar tersebut.

Ketika gentrifikasi terjadi dalam trading atau investasi, biasanya ada peningkatan harga aset atau instrumen keuangan yang terjadi secara signifikan. Hal ini terjadi karena investor yang kaya berdatangan dan mendorong permintaan yang tinggi terhadap aset atau instrumen tersebut. Selain itu, gentrifikasi juga dapat menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan infrastruktur di daerah yang terimbas.

Contoh yang baik untuk mengilustrasikan gentrifikasi dalam trading atau investasi adalah ketika investor kaya mulai membeli properti di daerah perkotaan yang sebelumnya terabaikan atau kurang diminati. Dalam waktu singkat, harga properti mulai naik secara signifikan karena permintaan tinggi dari investor ini. Selain itu, dengan munculnya investor baru, daerah tersebut dapat mengalami perbaikan infrastruktur seperti restoran mewah, pusat perbelanjaan, atau tempat hiburan eksklusif yang menarik pengunjung dan penduduk baru.

Secara umum, gentrifikasi dalam trading atau investasi bisa menjadi baik dan buruk, tergantung dari sudut pandang yang dilihat. Di satu sisi, gentrifikasi bisa membuka peluang investasi yang menguntungkan bagi investor dan membantu menghidupkan kembali daerah yang terabaikan. Namun, di sisi lain, gentrifikasi juga bisa mempengaruhi pemilik asli atau penduduk lokal yang mungkin kehilangan hak akses mereka ke properti atau menyebabkan biaya hidup menjadi tidak terjangkau bagi mereka.