Ghetto dalam konteks trading / investasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aset atau instrumen keuangan yang memiliki tingkat likuiditas rendah dan cenderung diabaikan oleh investor institusional. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada saham-saham dari perusahaan kecil yang kurang dikenal, obligasi jangka pendek dengan kredit rating rendah, atau aset kripto alternatif.

Saat investor memperhatikan aset ghetto, mereka biasanya mengalami kesulitan dalam mencari pembeli atau penjual yang aktif dalam pasar tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan pergerakan harga yang tidak stabil dan jauh lebih volatil daripada aset yang lebih likuid. Selain itu, ketika likuiditas rendah, mungkin sulit untuk mengevaluasi dengan akurat nilai wajar aset tersebut atau menetapkan harga yang kompetitif saat melakukan transaksi jual-beli.

Bagi sebagian investor, aset ghetto dapat menawarkan peluang tinggi untuk memperoleh imbal hasil yang tinggi, karena mereka seringkali dihargai dengan diskon yang signifikan. Namun, investasi dalam aset semacam ini juga mengandung risiko yang tinggi, karena informasi tentang perusahaan atau proyek yang terkait dengan aset tersebut mungkin tidak tersedia secara luas dan dapat sulit untuk dievaluasi dengan baik.

Secara umum, investor yang tertarik pada aset ghetto perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar dan memiliki tingkat risiko yang sesuai dengan strategi investasi mereka. Selain itu, penting untuk melakukan riset yang cermat dan berkonsultasi dengan profesional keuangan sebelum melakukan investasi dalam aset jenis ini untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan.