Granular portfolio dalam trading atau investasi mengacu pada strategi di mana investor membagi portofolio mereka menjadi sejumlah kecil posisi yang sangat terdiversifikasi. Dalam hal ini, investor akan memilih sekuritas individu atau kelompok yang memiliki profil risiko yang berbeda.

Pendekatan granular portfolio bertujuan untuk mengurangi risiko dengan membagi investasi ke dalam sejumlah kecil posisi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, daripada membeli satu saham atau obligasi tunggal dengan sebagian besar uang mereka, seorang investor granular akan memilih untuk membeli berbagai macam saham dan obligasi dengan denominasi yang berbeda. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengurangi paparan terhadap risiko spesifik dari setiap sekuritas individu dan untuk mengimbangi hasil investasi dalam berbagai kondisi pasar yang berbeda.

Salah satu keuntungan dari granular portfolio adalah fleksibilitasnya dalam memanfaatkan peluang pasar yang berbeda-beda. Dalam kasus di mana ada perubahan tajam dalam kondisi pasar atau kinerja sekuritas tertentu, investor granular dapat dengan cepat menyesuaikan portofolio mereka dengan membeli atau menjual posisi individu. Hal ini memberikan kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja portofolio dan mengurangi risiko yang mungkin timbul.

Namun, ada beberapa tantangan dalam menggunakan pendekatan granular portfolio. Pengelolaan banyak posisi individu membutuhkan perhatian yang lebih besar dan memerlukan pemantauan yang aktif. Selain itu, biaya transaksi dapat menjadi faktor penting karena investor perlu membayar komisi untuk setiap transaksi yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, granular portfolio bisa menjadi strategi yang bermanfaat bagi investor yang ingin mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang pasar yang berbeda-beda. Namun, perlu diingat bahwa setiap strategi investasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan penting untuk memahami risiko dan profil investasi sebelum mengadopsi pendekatan granular portfolio.