Gross Income Multiplier (GIM) adalah salah satu metode yang digunakan dalam industri trading dan investasi untuk menilai nilai properti komersial. Metode ini membantu investor atau trader dalam menentukan apakah sebuah properti komersial layak untuk dibeli atau dijual berdasarkan potensi penghasilan yang dihasilkan.

GIM dihitung dengan membagi harga properti dengan pendapatan bruto tahunan yang dihasilkan. Pendapatan bruto termasuk semua pendapatan dari penyewaan unit-unit properti, seperti sewa bulanan dari penyewa, biaya sewa ekstra misalnya biaya parkir, biaya layanan, dan pendapatan lainnya terkait dengan properti.

GIM memberikan gambaran tentang berapa kali nilai properti itu sendiri dibandingkan dengan pendapatan bruto yang dihasilkan. Semakin tinggi rasio GIM, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi. Sebaliknya, semakin rendah rasio GIM, semakin cepat investasi bisa dikembalikan.

Misalnya, jika sebuah properti dijual dengan harga $500,000 dan memiliki pendapatan bruto tahunan sebesar $100,000, maka GIM-nya adalah 5 ($500,000 รท $100,000). Artinya, properti tersebut memiliki GIM 5, yang berarti investor akan membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk mendapatkan kembali investasi awalnya.

GIM juga dapat digunakan sebagai perbandingan untuk menilai apakah properti yang akan dibeli atau dijual memiliki nilai yang layak dibandingkan dengan properti sejenis lainnya di pasar yang sama. Semakin rendah GIM suatu properti dibandingkan dengan properti sejenis lainnya, semakin menarik properti tersebut untuk diinvestasikan.

Dalam trading atau investasi, GIM bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor lain seperti lokasi, kondisi properti, dan potensi apresiasi juga harus diperhatikan. Namun, dengan menggunakan GIM, investor atau trader dapat memiliki gambaran awal tentang potensi pengembalian investasi sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi properti.