Gross interest, dalam konteks trading dan investasi, mengacu pada jumlah keseluruhan bunga atau keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi sebelum dikurangi dengan biaya atau pajak yang terkait. Hal ini merupakan konsep yang penting untuk memahami penghasilan bersih yang akan diperoleh dari investasi.

Sebagai contoh, ketika seseorang menabung di bank, bank akan membayar bunga kepada deposan sebagai imbalan atas menyimpan uang mereka. Jumlah bunga yang diterima sebelum dikurangi biaya atau pajak disebut gross interest. Jika seseorang mendapatkan bunga sebesar Rp 1.000.000 dari tabungan mereka, dan biaya administrasi bank sebesar Rp 100.000, maka gross interest dari investasi tersebut adalah Rp 1.000.000.

Gross interest juga relevan dalam investasi seperti obligasi, saham, atau instrumen keuangan lainnya. Misalnya, jika seseorang memiliki obligasi yang memberikan bunga tahunan sebesar 5%, maka jumlah bunga yang diterima sebelum dikurangi biaya atau pajak adalah gross interest.

Penting untuk dicatat bahwa gross interest bukanlah penghasilan bersih atau jumlah yang dapat ditarik secara langsung. Gross interest hanya merupakan jumlah bunga atau keuntungan sebelum dikurangi dengan biaya atau pajak terkait. Sebelum dapat menentukan seberapa menguntungkan sebuah investasi, perlu melakukan penghitungan untuk mendapatkan net interest (bunga bersih) atau penghasilan bersih setelah dikurangi dengan biaya atau pajak terkait.