Gross Processing Margin (GPM) adalah istilah yang digunakan dalam trading dan investasi untuk mengukur keuntungan antara harga bahan mentah dan harga jual produk yang telah diproses. GPM digunakan dalam industri yang melibatkan pemrosesan bahan mentah menjadi produk jadi, seperti industri makanan, minyak, dan gas.

GPM dihitung dengan mengurangi harga bahan mentah dari harga jual produk akhir, kemudian membaginya dengan harga jual produk akhir, dan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase. Rumus GPM adalah:

GPM = ((Harga Jual Produk Akhir - Harga Bahan Mentah) / Harga Jual Produk Akhir) x 100

GPM penting karena dapat memberikan gambaran tentang profitabilitas sebuah bisnis dalam proses produksi. Semakin tinggi GPM, semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan. GPM juga dapat digunakan untuk membandingkan profitabilitas antara industri yang berbeda atau antara perusahaan dalam industri yang sama.

GPM juga digunakan sebagai indikator untuk mengukur efisiensi dan kemampuan perusahaan dalam memproses bahan mentah menjadi produk jadi. Jika GPM rendah, bisa jadi perusahaan menghadapi masalah dalam manajemen biaya produksi, pengendalian kualitas, atau penentuan harga.

Bagi investor, GPM dapat menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan sebelum melakukan investasi. Perusahaan dengan GPM yang tinggi cenderung lebih menarik bagi investor karena menunjukkan potensi keuntungan yang besar. Namun, perlu diingat bahwa GPM hanya satu indikator dan perlu dilihat secara keseluruhan dengan faktor-faktor lain sebelum membuat keputusan investasi.