Gross Yield adalah metrik yang digunakan dalam trading dan investasi untuk mengukur potensi pengembalian atau keuntungan dari sebuah instrumen keuangan, seperti saham atau obligasi, sebelum mempertimbangkan faktor biaya atau risiko lainnya. Secara sederhana, Gross Yield mengukur seberapa besar penghasilan yang dihasilkan oleh suatu investasi dibandingkan dengan harga pembelian awalnya.

Untuk menghitung Gross Yield, perhitungan dilakukan dengan membagi total pendapatan tahunan yang diperoleh dari investasi dengan harga beli awal. Hasilnya kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase Gross Yield.

Sebagai contoh, jika seorang investor membeli obligasi seharga $10.000 dan menerima pendapatan tertentu sebesar $900 per tahun dari obligasi tersebut, maka Gross Yield obligasi tersebut adalah 9% ($900/$10.000 x 100% = 9%). Ini berarti obligasi tersebut menghasilkan 9% pendapatan tahunan dari investasi awalnya.

Gross Yield sangat berguna dalam membandingkan potensi pengembalian antara beberapa investasi yang berbeda. Namun, penting untuk diingat bahwa Gross Yield hanya memberikan gambaran kasar tentang pengembalian investasi dan tidak memperhitungkan biaya transaksi, risiko pasar, atau faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengembalian aktual.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang pengembalian investasi, investor harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya transaksi, inflasi, risiko pasar, dan profil risiko mereka sendiri. Dengan mempertimbangkan informasi ini, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih berimbang dan memahami risiko yang terkait dengan pengembalian yang diharapkan.