Hammer Candlestick adalah salah satu pola candlestick yang penting dalam analisis teknikal trading dan investasi. Pola ini mendapatkan namanya karena bentuknya yang mirip dengan palu (hammer) dengan sumbu panjang di bagian bawah dan body kecil di bagian atas. Pola hammer biasanya muncul setelah periode penurunan harga yang signifikan, yang menunjukkan adanya potensi pembalikan arah harga.

Bentuk hammer menunjukkan adanya perlawanan dari para pembeli di saat harga mendekati level support. Sumbu panjang yang terbentuk di bagian bawah menunjukkan bahwa harga mencapai titik terendah namun kemudian kembali naik dengan kuat.

Body yang kecil menunjukkan bahwa tekanan jual telah berkurang dan ada ketidakpastian antara pembeli dan penjual. Dalam pola hammer yang ideal, body harus berwarna hijau atau putih, namun pada praktiknya, hammer juga dapat memiliki body dengan warna lain seperti merah. Warna body tidak menjadi faktor utama dalam mengidentifikasi pola hammer.

Para analis menggunakan pola hammer candlestick sebagai indikator bahwa pembalikan harga mungkin akan terjadi. Setelah munculnya pola hammer, biasanya diikuti oleh pembalikan arah harga yang signifikan. Namun, sebagai trader atau investor, penting untuk mengkonfirmasi sinyal hammer dengan menggunakan indikator lain atau data fundamental untuk menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan.

Dalam praktiknya, trader sering menggunakan pola hammer dalam strategi trading mereka. Mereka dapat memasuki posisi beli ketika pola hammer muncul, dengan menempatkan stop loss di bawah sumbu bawah hammer. Selain itu, trader juga dapat menggunakan pola hammer sebagai sinyal untuk mengambil keuntungan dari posisi short atau menjual saat harga mencapai level resistance.

Dengan pemahaman yang baik tentang pola hammer candlestick, trader dan investor dapat memanfaatkannya untuk mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan dengan mengantisipasi pergerakan harga yang berpotensi menguntungkan.