Hammering dalam trading atau investasi merujuk pada situasi di mana harga saham atau aset lainnya mengalami penurunan yang tajam dan signifikan. Istilah hammering menggambarkan aksi jual yang agresif dan terus-menerus oleh para investor atau trader, yang menyebabkan tekanan jual yang kuat pada pasar.

Situasi hammering biasanya terjadi karena adanya sentimen negatif di pasar atau peristiwa negatif yang secara langsung mempengaruhi aset tersebut. Hal ini menyebabkan banyak investor melakukan penjualan dalam waktu yang relatif singkat, menyebabkan harga turun dengan cepat.

Hammering biasanya terjadi ketika ada berita buruk seperti penurunan laba perusahaan, ketidakstabilan ekonomi, atau bahkan tindakan regulator yang dapat mempengaruhi harga dan kinerja saham. Saat hammering terjadi, pasar cenderung menjadi sangat volatile dan sulit terprediksi.

Bagi trader atau investor, hammering bisa menjadi kesempatan atau ancaman tergantung pada posisinya. Jika trader berhasil mengidentifikasi tren penurunan ini dan melakukan aksi jual tepat waktu, ia bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan pasar yang turun. Namun, jika investor tidak siap menghadapi hammering dan mereka memegang posisi yang merugikan, mereka dapat menderita kerugian yang signifikan dalam waktu singkat.

Perlu diperhatikan bahwa hammering adalah fenomena pasar yang sementara dan harga aset dapat berubah dengan cepat saat situasi normal kembali. Dalam situasi hammering, penting bagi investor untuk tetap tenang dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang teliti dan rencana investasi yang telah ditetapkan sebelumnya.