Hard Fork dalam konteks blockchain adalah peristiwa di mana sebuah jaringan blockchain memutuskan untuk memisahkan diri menjadi entitas baru dengan aturan dan protokol yang berbeda. Hard fork terjadi ketika terjadi perbedaan pendapat di antara para pengguna dan pengembang blockchain mengenai perubahan yang harus dilakukan terhadap jaringan.

Hard fork dapat terjadi dengan beberapa alasan, seperti untuk meningkatkan keamanan, meningkatkan kinerja, atau mengatasi masalah teknis yang ada. Bagi para trader atau investor, hard fork dapat memiliki dampak signifikan terhadap nilai aset kripto yang terlibat dalam hard fork tersebut.

Setelah hard fork terjadi, setiap pemegang aset kripto yang berada di jaringan asli akan mendapatkan jumlah yang sama di jaringan baru. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki 10 unit aset kripto sebelum hard fork, maka setelah hard fork, mereka akan memiliki 10 unit aset kripto di kedua jaringan tersebut.

Selain itu, hard fork juga dapat menciptakan dua aset kripto baru yang terpisah, misalnya Bitcoin dan Bitcoin Cash setelah hard fork Bitcoin. Ini berarti bahwa setelah hard fork, investor atau trader dapat memiliki dua jenis aset yang berbeda dengan nilai dan karakteristik yang berbeda pula.

Penting untuk dicatat bahwa hard fork dapat memiliki dampak lebih lanjut pada pasar kripto karena dapat menimbulkan ketidakpastian dan volatilitas harga. Para trader dan investor perlu memantau pengumuman dan perkembangan terkait hard fork untuk membuat keputusan investasi yang tepat.