Hard stop dalam trading atau investasi merujuk pada suatu tindakan yang diambil oleh seorang trader atau investor untuk menetapkan batasan kerugian maksimum yang mereka toleransi. Dalam konteks ini, hard mengacu pada keputusan yang tidak dapat ditawar-tawar atau tidak dapat diubah. Jadi, hard stop mengarah pada keputusan yang keras dan pasti untuk keluar dari posisi perdagangan atau investasi jika kerugian melebihi batasan yang ditetapkan.

Metode hard stop biasanya didasarkan pada penggunaan order stop-loss yang ditempatkan di tingkat harga tertentu. Order stop-loss bekerja dengan cara mengeksekusi jual secara otomatis jika harga turun melewati tingkat yang ditentukan. Dengan menggunakan hard stop ini, seorang trader atau investor dapat melindungi diri mereka dari kerugian yang signifikan jika pasar bergerak melawan posisi mereka.

Salah satu keuntungan utama dari menggunakan hard stop adalah perlindungan terhadap emosi dan keputusan impulsif. Dalam situasi ketika harga saham atau aset bergerak secara dramatis, individu cenderung merasa tergoda untuk membuat keputusan berdasarkan emosi atau sentimen pasar. Dalam hal ini, hard stop menjadi keputusan yang objektif, memastikan bahwa posisi ditutup pada tingkat kerugian yang telah ditentukan sebelumnya tanpa dipengaruhi oleh faktor emosional atau impulsif.

Namun, perlu diingat bahwa menggunakan hard stop juga dapat memiliki dampak negatif. Dalam situasi di mana pasar fluktuatif atau volatilitas tinggi, order stop-loss dapat dengan cepat dieksekusi dengan harga yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian lebih besar dari yang diantisipasi. Oleh karena itu, penting bagi trader atau investor untuk mempertimbangkan dengan bijak tingkat order stop-loss yang mereka tetapkan, serta situasi pasar saat mengimplementasikan metode hard stop.