Hard-To-Borrow List adalah daftar yang disediakan oleh broker atau pialang saham kepada para trader atau investor untuk menunjukkan saham-saham yang sulit untuk dipinjamkan. Dalam trading atau investasi, saat seorang investor ingin melakukan short selling atau meminjam saham untuk dijual dengan harapan membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah, mereka perlu meminjam saham-saham tersebut terlebih dahulu.

Namun, tidak semua saham dapat dengan mudah dipinjamkan. Beberapa saham memiliki keterbatasan likuiditas atau permintaan yang tinggi untuk pemilihan short selling, sehingga menjadi sulit untuk mendapatkan pinjaman saham tersebut. Inilah sebabnya mengapa hard-to-borrow list dibuat.

Hard-to-borrow list ini memudahkan para trader atau investor untuk mengetahui saham-saham mana yang memiliki keterbatasan dalam hal pinjaman. Saat sebuah saham masuk ke dalam daftar ini, biasanya ada biaya tambahan atau batasan tertentu yang dikenakan jika investor ingin meminjam dan menjual saham tersebut dalam short selling.

Trader atau investor yang tertarik untuk short selling pada saham yang ada dalam hard-to-borrow list harus bersiap untuk menghadapi keterbatasan dan biaya tambahan yang mungkin timbul. Namun, sekalipun terdapat keterbatasan ini, hard-to-borrow list menjadi alat yang sangat berguna bagi mereka yang ingin meminjam saham untuk strategi perdagangan tertentu.

Secara singkat, hard-to-borrow list adalah daftar yang menunjukkan saham-saham yang sulit untuk dipinjamkan, yang digunakan sebagai referensi bagi investor yang tertarik dalam short selling atau meminjam saham untuk dijual kembali.