Hawthorne Effect adalah konsep psikologi yang pertama kali ditemukan pada tahun 1920-an selama eksperimen di pabrik Western Electric di Chicago. Eksperimen ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengaruh lingkungan kerja dapat mempengaruhi produktivitas pekerja. Namun, konsep ini juga dapat diterapkan dalam konteks trading atau investasi.

Hawthorne Effect dalam trading / investasi mengacu pada kecenderungan individu untuk berperforma lebih baik ketika mereka menyadari bahwa mereka sedang diamati atau dipantau. Dalam konteks ini, trader atau investor dapat menjadi lebih disiplin, termotivasi, dan konsisten dalam pengambilan keputusan mereka karena mereka tahu bahwa tindakan mereka akan dilihat oleh orang lain atau hasil transaksi mereka akan dipantau.

Pengetahuan tentang Hawthorne Effect dapat digunakan dalam trading / investasi untuk meningkatkan kedisiplinan dan konsistensi. Dengan menyadari adanya pengawasan atau pemantauan, trader atau investor dapat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, menghindari perilaku impulsif, dan mempertahankan strategi perdagangan atau investasi yang telah diuji dan terbukti berhasil.

Hal ini juga berarti bahwa dalam mengamati atau memantau transaksi mereka, trader atau investor perlu memperhatikan efek Hawthorne dan tidak mengambil tindakan dalam jangka waktu tertentu hanya untuk demi berhasil dipantau atau dipuji oleh orang lain. Tujuan sejati dari Hawthorne Effect dalam trading / investasi adalah untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan individu untuk tetap fokus pada strategi mereka dan mengambil keputusan berdasarkan analisis yang obyektif, bukan hanya karena dipantau.