High-Water Mark dalam trading dan investasi mengacu pada tingkat tertinggi yang pernah dicapai oleh investasi sebelum mengalami penurunan. Konsep ini berlaku bagi sebagian manajer investasi, seperti hedge fund, yang menggunakan struktur komisi yang bersifat kinerjanya.

High-Water Mark menetapkan bahwa investor hanya akan dikenakan biaya komisi atas profit yang telah melebihi titik tertinggi sebelumnya. Artinya, jika nilai investasi mengalami kenaikan dan kemudian turun di bawah high-water mark, manajer investasi tidak akan mengenakan biaya komisi sampai titik tertinggi tersebut dikalahkan.

Sebagai contoh, jika high-water mark suatu investasi tercapai di $100.000 dan kemudian nilai investasi turun menjadi $90.000, manajer investasi tidak akan mengenakan biaya komisi sampai investasi tersebut kembali naik melebihi $100.000. Jika nilai investasi kemudian mencapai $110.000, manajer investasi baru akan menerapkan komisi atas $10.000 keuntungan yang diperoleh di atas high-water mark.

High-Water Mark menjadi mekanisme pengaman bagi investor untuk memastikan bahwa mereka hanya membayar komisi atas kinerja yang sebenarnya, bukan atas kinerja yang tidak melebihi titik tertinggi sebelumnya. Dengan adanya high-water mark, manajer investasi dihargai atas kemampuannya menghasilkan keuntungan yang konsisten.

Perlu dicatat bahwa high-water mark hanya berlaku untuk komisi berbasis kinerja dan tidak berpengaruh pada biaya manajemen dasar yang dibebankan oleh manajer investasi kepada investor. Selain itu, prinsip high-water mark mungkin tidak digunakan oleh semua manajer investasi, dan setiap manajer mungkin memiliki kebijakan yang berbeda dalam menerapkannya.