Hoarding dalam trading dan investasi merujuk pada tindakan membeli dan menyimpan sejumlah besar aset atau instrumen keuangan dengan tujuan mengontrol suplai dan meningkatkan nilai aset tersebut. Secara umum, hoarding dilakukan oleh individu atau kelompok dengan harapan bahwa dengan mengurangi persediaan aset tertentu, mereka dapat mempengaruhi pasar dan mencapai keuntungan yang signifikan.

Hoarding dapat terjadi dalam berbagai jenis aset, seperti logam mulia, saham, mata uang kripto, atau bahkan komoditas seperti minyak atau gandum. Hoarding umumnya dilakukan oleh investor atau pedagang yang memiliki sumber daya yang cukup untuk membeli banyak aset dan menyimpannya untuk jangka waktu yang lama.

Tujuan dari hoarding adalah untuk menciptakan peningkatan dalam permintaan dan penurunan persediaan aset tertentu. Dengan demikian, pelaku hoarding berharap bahwa dengan mengendalikan pasokan aset tersebut, mereka dapat menghasilkan peningkatan harga yang signifikan dan menghasilkan keuntungan besar ketika mereka memutuskan untuk menjual aset yang mereka miliki.

Hoarding sering kali menjadi perhatian bagi otoritas pengatur karena dapat menciptakan distorsi pasar dan mempengaruhi harga aset secara tidak wajar. Beberapa negara bahkan mengeluarkan regulasi khusus untuk mengendalikan hoarding dan mencegah manipulasi harga yang tidak adil.

Penting untuk diingat bahwa hoarding adalah strategi yang kompleks dan melibatkan risiko yang signifikan. Tidak semua hoarding akan berhasil, dan para pelaku hoarding harus mempertimbangkan faktor-faktor pasar, kebijakan pemerintah, dan risiko lainnya sebelum memutuskan untuk melakukannya.