Horizontal Acquisition dalam trading atau investasi merupakan strategi di mana sebuah perusahaan membeli atau mengakuisisi perusahaan kompetitor yang beroperasi dalam industri yang sama. Dalam hal ini, perusahaan yang melakukan akuisisi berusaha untuk memperluas cakupan bisnis mereka dengan menguasai pasar yang sama dengan perusahaan yang diakuisisi.

Salah satu alasan utama di balik horizontal acquisition adalah untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar. Dengan mengakuisisi pesaing yang beroperasi dalam industri yang sama, perusahaan dapat mengurangi kompetisi dan memperluas pangsa pasar mereka. Selain itu, akuisisi horizontal juga dapat memberikan kesempatan untuk mengakses sumber daya yang lebih banyak, seperti teknologi, inventaris, atau pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi.

Untuk melaksanakan horizontal acquisition, perusahaan biasanya melakukan evaluasi terhadap perusahaan yang akan diakuisisi dan melakukan negosiasi untuk harga dan syarat-syarat akuisisi. Setelah transaksi selesai, perusahaan yang melakukan akuisisi akan menggabungkan operasional dan aset perusahaan yang diakuisisi ke dalam bisnis mereka sendiri.

Meskipun horizontal acquisition dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah integrasi yang kompleks antara kedua perusahaan setelah akuisisi. Kemungkinan timbulnya perbedaan budaya perusahaan, sistem operasional yang berbeda, dan tantangan lainnya dapat menjadi hambatan dalam mengintegrasikan bisnis.

Secara keseluruhan, horizontal acquisition merupakan strategi investasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memperluas cakupan bisnis mereka dengan mengakuisisi pesaing dalam industri yang sama. Melalui strategi ini, perusahaan dapat mencapai skala ekonomi yang lebih besar dan memperluas pangsa pasar mereka, tetapi juga dihadapkan dengan tantangan dalam mengintegrasikan dua perusahaan yang berbeda.