Housing Expense Ratio dalam trading atau investasi merujuk pada rasio pengeluaran untuk perumahan. Rasio ini digunakan untuk mengukur persentase pendapatan seseorang yang digunakan untuk membayar biaya perumahan, termasuk pembayaran hipotek, sewa, asuransi rumah, pajak properti, dan biaya utilitas. Rasio ini merupakan salah satu faktor penting yang digunakan oleh pemberi pinjaman, seperti bank, ketika mempertimbangkan pengajuan pinjaman atau hipotek.

Pada dasarnya, housing expense ratio membantu para investor dan trader memahami sejauh mana komitmen keuangan mereka yang terkait dengan biaya perumahan. Semakin rendah rasio ini, semakin baik, karena ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima dapat lebih banyak dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Sebaliknya, rasio yang tinggi bisa mengindikasikan komitmen keuangan yang besar pada biaya perumahan dan kemungkinan adanya tekanan pada keuangan pribadi saat menghadapi perubahan ekonomi atau keadaan tak terduga.

Untuk menghitung housing expense ratio, jumlah total pengeluaran perumahan dibagi dengan pendapatan bruto bulanan. Misalnya, jika pengeluaran perumahan sebesar $2.000 per bulan dan pendapatan bruto bulanan adalah $6.000, housing expense ratio adalah 0,33 atau 33%. Ini berarti 33% dari pendapatan bruto digunakan untuk membayar biaya perumahan.

Untuk kebanyakan orang, rasio perumahan yang sehat adalah sekitar 25-35%, meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, budget pribadi, dan keadaan keuangan lainnya. Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam tingkat bunga, harga properti, dan pendapatan dapat mempengaruhi housing expense ratio. Oleh karena itu, penting bagi investor dan trader untuk memantau rasio ini secara berkala untuk memastikan agar alokasi dana mereka tetap sehat dan sesuai dengan tujuan keuangan mereka.