Hubbert Curve adalah istilah yang merujuk pada sebuah model matematika yang dikembangkan oleh Marion King Hubbert pada tahun 1956. Model ini menggambarkan perkiraan produksi minyak atau sumber daya alam lainnya dalam jangka waktu tertentu.

Konsep dasar dari Hubbert Curve adalah bahwa produksi sumber daya alam akan mengikuti pola baji yang simetris. Kurva ini mirip dengan kurva lonceng atau kurva Gauss yang umum digunakan dalam statistik. Maksimum produksi disebut sebagai puncak produksi atau puncak Hubbert, yang kemudian diikuti oleh penurunan produksi yang stabil.

Pada awalnya, Hubbert Curve diterapkan untuk memprediksi produksi minyak bumi di Amerika Serikat. Hubbert berhasil memprediksi dengan akurat bahwa produksi minyak AS akan mencapai puncaknya pada sekitar tahun 1970 dan kemudian mengalami penurunan secara bertahap. Prediksinya ini mendapatkan perhatian dunia dan konsepnya pun mulai diaplikasikan pada produksi minyak di berbagai negara.

Hubbert Curve juga diterapkan dalam bidang trading dan investasi, terutama dalam konteks investasi pada komoditas seperti minyak. Para investor menggunakan model ini untuk memperkirakan masa depan produksi minyak dan juga harga komoditas tersebut.

Namun, penting untuk diingat bahwa Hubbert Curve hanyalah sebuah model matematis dan tidak memperhitungkan faktor-faktor ekonomi, teknologi, atau politik yang dapat mempengaruhi produksi minyak. Oleh karena itu, penggunaan Hubbert Curve dalam pengambilan keputusan investasi harus digunakan dengan bijak dan sebagai salah satu alat bantu dalam analisis pasar.