Hurdle rate dalam trading atau investasi merujuk pada tingkat pengembalian minimum atau tingkat pengembalian yang diharapkan yang harus dicapai oleh suatu investasi agar dianggap layak atau menguntungkan. Hurdle rate sering kali digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi atau strategi perdagangan untuk memastikan bahwa pengembalian yang diharapkan melebihi atau setidaknya mencapai tingkat pengembalian yang telah ditetapkan.

Setidaknya ada dua metode umum yang digunakan untuk menghitung hurdle rate, yaitu metode penghitungan keluaran kas terdiskonto dan metode perbandingan pasar. Metode penghitungan keluaran kas terdiskonto melibatkan penentuan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa depan. Nilai sekarang tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian internal (internal rate of return/IRR), yang akan menjadi hurdle rate investasi.

Sementara itu, metode perbandingan pasar melibatkan peninjauan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi serupa yang sudah terjadi atau yang ada di pasar. Investor kemudian mengadopsi tingkat pengembalian ini sebagai hurdle rate yang harus dicapai atau dilampaui oleh investasi yang sedang dievaluasi.

Hurdle rate berperan penting dalam pengambilan keputusan investasi atau perdagangan. Dengan menggunakan hurdle rate, investor dapat membandingkan potensi keuntungan investasi dengan risikonya. Jika potensi pengembalian investasi tidak memenuhi atau melebihi hurdle rate, maka investasi tersebut mungkin dianggap tidak menguntungkan atau berisiko terlalu tinggi dan umumnya akan diabaikan. Sebaliknya, jika investasi melebihi hurdle rate, investor mungkin akan memilih untuk melakukan investasi tersebut.