Hydraulic fracturing, atau lebih dikenal dengan fraktur hidrolik, merujuk pada teknik pengeboran dan produksi minyak dan gas bumi yang melibatkan penggunaan tekanan tinggi untuk memecahkan formasi batuan di bawah permukaan bumi. Prosedur ini biasanya digunakan untuk mengakses sumber daya alami yang terperangkap dalam lapisan batuan seperti batu pasir atau shale.

Proses fraktur hidrolik dimulai dengan pengeboran sumur minyak atau gas sampai mencapai target yang diinginkan. Kemudian, campuran cairan khusus yang terdiri dari air, pasir, dan bahan kimia lainnya disuntikkan ke sumur dengan tekanan tinggi. Tekanan yang diterapkan pada cairan tersebut memecahkan batuan di sekitarnya, menciptakan retakan yang memungkinkan minyak atau gas untuk mengalir ke sumur dan kemudian diambil.

Teknik fraktur hidrolik memiliki banyak manfaat dalam industri minyak dan gas. Ini memungkinkan pengaksesan sumber daya alami yang sebelumnya tidak dapat dijangkau atau tidak ekonomis untuk dieksploitasi. Selain itu, teknik ini juga dapat meningkatkan produksi sumur yang sudah ada dengan memperluas area retakan di sekitarnya sehingga lebih banyak minyak atau gas bisa diambil.

Di bidang trading dan investasi, fraktur hidrolik dapat memiliki dampak besar pada harga pasar dan kinerja perusahaan minyak dan gas. Penerapan teknik ini telah secara signifikan meningkatkan pasokan energi global, mengubah geopolitik pasar energi, dan menciptakan peluang investasi baru dalam sektor energi. Investor dan trader harus memahami dampak fraktur hidrolik terhadap industri dan memantau perubahan dinamis dalam peraturan dan kebijakan terkait.

Secara keseluruhan, fraktur hidrolik adalah teknik penting dalam industri minyak dan gas yang memungkinkan pengaksesan sumber daya alami yang terperangkap di dalam batuan. Dalam trading dan investasi, pemahaman tentang fraktur hidrolik menjadi penting untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang terkait dengan sektor energi.