Ichimoku Cloud, juga dikenal sebagai Ichimoku Kinko Hyo, adalah suatu indikator teknikal yang digunakan dalam analisis teknikal trading dan investasi. Indikator ini dikembangkan oleh seorang jurnalis Jepang bernama Goichi Hosoda pada tahun 1960an untuk membantu para trader mengidentifikasi tren, level support dan resistance, serta memberikan sinyal jual atau beli.

Ichimoku Cloud terdiri dari beberapa komponen utama yang membentuk awan (cloud) di dalam chart harga. Komponen tersebut antara lain:

  • Tenkan-sen: Garis yang menghitung rata-rata harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu tertentu, biasanya 9 periode.
  • Kijun-sen: Garis yang menghitung rata-rata harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu yang lebih panjang, biasanya 26 periode.
  • Senkou Span A: Garis yang menghitung rata-rata antara Tenkan-sen dan Kijun-sen, lalu proyeksikan ke depan 26 periode.
  • Senkou Span B: Garis yang menghitung rata-rata tertinggi dan terendah dalam periode waktu yang lebih panjang, biasanya 52 periode, lalu proyeksikan ke depan 26 periode.
  • Chikou Span: Garis yang merepresentasikan harga penutupan saat ini, diundur mundur 26 periode.

Interpretasi dan penggunaan Ichimoku Cloud dilakukan dengan memperhatikan posisi harga terhadap awan dan garis-garis tersebut. Jika harga berada di atas awan, maka dikatakan sedang dalam kondisi uptrend, sedangkan jika harga berada di bawah awan, maka dikatakan sedang dalam kondisi downtrend. Selain itu, sinyal jual atau beli dapat muncul ketika garis-garis Tenkan-sen dan Kijun-sen saling memotong atau harga melintasi awan.

Ichimoku Cloud dapat digunakan di berbagai instrumen finansial, seperti saham, forex, dan komoditas. Namun, seperti indikator teknikal lainnya, Ichimoku Cloud juga memiliki kelemahan dan sensitif terhadap pergerakan harga yang volatil. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan bersamaan dengan analisis teknikal dan fundamental lainnya untuk mengambil keputusan trading atau investasi yang lebih baik.