Impairment dalam trading atau investasi mengacu pada penurunan nilai suatu aset atau investasi yang melebihi nilai yang diharapkan atau perkiraan awal. Hal ini bisa terjadi ketika ada perubahan dalam kondisi pasar, perusahaan, atau faktor ekonomi lainnya yang menyebabkan harga atau nilai suatu aset menjadi lebih rendah dari harga atau nilai awalnya.

Penurunan nilai ini dapat terjadi pada berbagai macam aset seperti saham, obligasii, properti, atau barang modal. Impairment bisa menjadi masalah serius bagi investor, terutama bagi mereka yang mengharapkan keuntungan jangka panjang dari investasi tersebut.

Impairment biasanya ditentukan melalui proses penilaian yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga yang memiliki aset. Penurunan nilai dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan dalam persyaratan akuntansi atau perubahan dalam prospek perusahaan atau industri.

Penurunan nilai juga bisa terjadi akibat peristiwa tak terduga seperti kegagalan proyek, persaingan yang ketat, atau perubahan dalam regulasi pemerintah yang secara negatif mempengaruhi nilai aset. Penting bagi investor dan perusahaan untuk secara aktif memantau dan mengelola risiko impairment untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap kinerja investasi.

Dalam prakteknya, ketika suatu aset mengalami impairment, perusahaan harus mencatat penurunan nilai dalam laporan keuangan mereka. Hal ini bisa berdampak pada laba dan rugi perusahaan serta nilai pasar sahamnya. Investor harus memahami konsep impairment dan waspada terhadap potensi risiko penurunan nilai aset dalam jalur trading atau investasi mereka.