Implied authority adalah istilah yang sering digunakan dalam trading dan investasi untuk merujuk pada wewenang yang diasumsikan atau dianggap dimiliki oleh seseorang, meskipun tidak secara jelas diberikan atau tertulis dalam perjanjian atau dokumen yang mengatur hubungan mereka. Dalam konteks trading, implied authority berkaitan dengan keputusan yang diambil oleh broker atau agen investasi atas nama klien mereka.

Misalnya, ketika seorang investor memberikan wewenang kepada broker mereka untuk mengelola portofolio investasinya, ada beberapa keputusan yang mungkin perlu diambil untuk melakukan transaksi atau mengikutkan investasi baru. Namun, tidak semua keputusan ini mungkin secara eksplisit ditulis atau dibahas dalam perjanjian antara investor dan broker. Dalam situasi ini, imbalan yang diberikan oleh investor kepada broker, atau hubungan profesional yang terbangun antara keduanya, dapat dianggap sebagai wewenang yang tidak langsung (implied authority) untuk mengambil keputusan tersebut.

Implied authority juga dapat terjadi ketika investor menyerahkan dana mereka kepada seorang manajer keuangan atau penasihat investasi. Meskipun tidak ada perjanjian tertulis tentang bagaimana investasi harus dilakukan, investor secara tidak langsung memberikan wewenang kepada manajer keuangan tersebut untuk mengambil keputusan investasi yang mereka percayai akan menguntungkan.

Meskipun implied authority dapat memudahkan proses pengambilan keputusan, hal ini juga menimbulkan risiko. Jika broker atau manajer keuangan menggunakan wewenang yang tidak langsung ini untuk kepentingan pribadi mereka atau dalam cara yang tidak sesuai dengan kepentingan investor, maka bisa terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang tersebut.

Dalam trading dan investasi, penting bagi investor untuk memahami implikasi dari implied authority dan memastikan bahwa hubungan dengan broker atau agen investasi didasarkan pada saling kepercayaan dan pemahaman yang jelas mengenai wewenang yang dimiliki oleh masing-masing pihak.