Incremental cost dalam trading atau investasi merujuk pada biaya tambahan yang timbul ketika melakukan transaksi tertentu. Biaya ini berbeda dari biaya tetap yang sudah ada sebelumnya. Dalam konteks ini, biaya dapat mencakup berbagai faktor seperti komisi, biaya transaksi, spread, atau biaya administrasi.

Contoh sederhana dari incremental cost adalah biaya komisi broker. Ketika melakukan transaksi, broker sering kali mengenakan biaya komisi sebagai bentuk imbalan atas jasa mereka. Biaya ini biasanya berupa persentase dari nilai transaksi atau jumlah tetap per transaksi. Jika seorang trader membeli atau menjual saham, ia harus membayar komisi kepada broker, yang merupakan biaya tambahan yang disebabkan oleh transaksi tersebut.

Selain biaya komisi, spread juga merupakan bentuk incremental cost. Spread adalah perbedaan antara harga beli dan harga jual suatu instrumen keuangan. Saat melakukan trading, trader harus mempertimbangkan spread ini sebagai biaya tambahan yang harus mereka bayar untuk masuk atau keluar dari posisi perdagangan. Spread biasanya dinyatakan dalam pips atau persentase dari nilai trading.

Biaya administrasi juga dapat menjadi bagian dari incremental cost. Ini meliputi biaya-biaya seperti biaya langganan platform trading, biaya penyimpanan aset, atau biaya penarikan dana. Meskipun biaya ini mungkin terlihat kecil, namun jika diakumulasikan selama jangka waktu tertentu, dapat berdampak signifikan terhadap hasil investasi atau trading seseorang.

Memahami incremental cost sangat penting bagi trader dan investor, karena dapat membantu mereka menghitung total biaya yang dikeluarkan dalam melakukan transaksi. Dalam beberapa kasus, incremental cost juga dapat mempengaruhi keputusan investasi atau trading seseorang, terutama ketika ada banyak transaksi yang dilakukan. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan dan mengelola incremental cost dengan bijak, trader dan investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan mereka dalam jangka panjang.