Inflation Swap adalah instrumen derivatif yang digunakan dalam trading atau investasi untuk melindungi risiko inflasi. Swap inflasi memungkinkan para pihak untuk bertukar pembayaran berdasarkan inflasi di masa depan dan tingkat tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam sebuah transaksi swap inflasi, dua pihak sepakat untuk mempertukarkan pembayaran berdasarkan beda antara inflasi aktual dengan tingkat inflasi yang disepakati sebagai patokan. Misalnya, jika tingkat inflasi aktual lebih tinggi dari tingkat inflasi patokan yang telah disepakati, salah satu pihak akan membayar kepada pihak lain sejumlah uang yang setara dengan selisih tersebut.

Swap inflasi biasanya digunakan oleh perusahaan atau institusi yang memiliki risiko inflasi yang signifikan dalam arus kas mereka, seperti perusahaan infrastruktur, penerbit obligasi dengan pembayaran tetap, atau pesanan pemerintah yang melibatkan pembayaran di masa depan dengan piutang tetap.

Tujuan dari swap inflasi adalah untuk melindungi nilai riil dari arus kas di masa depan terhadap fluktuasi inflasi. Dengan menggunakan instrumen ini, para pihak dapat meminimalkan risiko dan ketidakpastian yang diakibatkan oleh perubahan inflasi yang tidak terduga.

Swap inflasi juga dapat digunakan oleh investor yang ingin mendapatkan eksposur terhadap inflasi. Sebagai contoh, investor dapat menggunakan swap inflasi untuk melindungi portofolio mereka terhadap potensi penurunan nilai riil akibat inflasi yang lebih tinggi dari yang diantisipasi.

Swap inflasi memiliki karakteristik yang mirip dengan instrumen derivatif lainnya, seperti bunga swap atau forward rate agreement. Namun, swap inflasi memiliki keunikan dalam hal melindungi risiko inflasi dan digunakan khusus untuk itu.

Dalam kesimpulannya, swap inflasi adalah instrumen derivatif yang digunakan dalam trading atau investasi untuk melindungi risiko inflasi dan mempertukarkan pembayaran berdasarkan selisih antara tingkat inflasi aktual dan tingkat inflasi yang disepakati sebelumnya.