Information Coefficient (IC) adalah metrik dalam trading atau investasi yang digunakan untuk mengukur sejauh mana analis atau trader mampu menghasilkan sinyal prediksi yang akurat. IC memperlihatkan hubungan antara sinyal prediksi yang diberikan oleh analis dengan pergerakan harga aset yang sebenarnya.

Dalam konteks trading atau investasi, IC dapat digunakan untuk mengukur kinerja analis atau strategi trading tertentu. Semakin tinggi nilai IC, semakin tinggi tingkat akurasi sinyal prediksi yang diberikan. Sebaliknya, jika nilai IC rendah, artinya sinyal prediksi tidak terlalu bisa diandalkan.

Contoh penggunaan IC adalah ketika seorang analis memberikan sinyal prediksi bahwa harga saham perusahaan A akan naik dalam beberapa minggu ke depan. Jika IC analis tersebut tinggi, artinya sinyal prediksi tersebut dianggap lebih handal. Namun, jika IC rendah, investor mungkin akan mempertimbangkan kredibilitas analis tersebut sebelum mengambil keputusan investasi.

Formula yang digunakan untuk menghitung IC adalah sebagai berikut:

IC = (Sum of (Ri - R̂i) * (Si - Ŝi)) / [(Sum of (Ri - R̂i)^2) * (Sum of (Si - Ŝi)^2)]^0.5

Dalam formula tersebut, 'Ri' adalah return aktual aset, 'R̂i' adalah return yang diprediksi, 'Si' adalah volatilitas aktual aset, dan 'Ŝi' adalah volatilitas yang diprediksi. Hasil perhitungan IC berkisar antara -1 hingga 1. Nilai positif menunjukkan hubungan positif antara sinyal prediksi dan pergerakan harga, sementara nilai negatif menunjukkan hubungan negatif.

Dalam prakteknya, penggunaan IC dalam trading atau investasi dapat membantu para investor dan analis untuk mengevaluasi kualitas sinyal prediksi yang diperoleh. Dengan memahami konsep IC dan menerapkannya dengan baik, para pelaku pasar dapat membuat keputusan investasi yang lebih informan dan rasional.