Inside Day adalah istilah yang digunakan dalam trading atau investasi untuk menggambarkan suatu situasi ketika pergerakan harga pada satu hari tertentu sepenuhnya terjadi di dalam rentang harga hari sebelumnya. Dalam kata lain, high (tertinggi) dan low (terendah) pada hari tersebut tidak melampaui high dan low pada hari sebelumnya.

Fenomena ini dikategorikan sebagai konsolidasi pasar, di mana para pedagang dan investor tidak aktif menjual atau membeli aset, dan harga aset relatif stabil. Hal ini dapat terjadi karena adanya keengganan atau ketidakpastian pasar dalam mengambil keputusan atau adanya konsensus sementara antara pembeli dan penjual.

Inside Day sering dianggap sebagai sinyal bahwa akan terjadi pergerakan harga yang signifikan di masa depan. Jika harga berhasil break out di atas high atau di bawah low hari sebelumnya setelah periode Inside Day, hal ini dapat diartikan sebagai indikasi bahwa arah pergerakan harga akan mengikuti break out tersebut.

Sebagai contoh, jika harga saham ABC pada hari pertama berada di rentang harga Rp1000 - Rp1050 dan pada hari kedua berada di rentang harga Rp1010 - Rp1035, maka kita dapat menyimpulkan bahwa hari kedua adalah Inside Day karena high dan low hari kedua tersebut tidak melampaui rentang harga hari pertama. Jika pada hari ketiga harga saham ABC berhasil break out di atas Rp1050 atau di bawah Rp1000, maka dapat diantisipasi adanya pergerakan harga lanjutan yang signifikan.

Untuk mengidentifikasi Inside Day dalam trading atau investasi, penting bagi pelaku pasar untuk memperhatikan rentang harga harian dan memahami apakah pergerakan harga di dalam rentang tersebut terjadi dalam satu atau beberapa hari. Informasi ini dapat digunakan sebagai penunjuk untuk menentukan strategi trading atau investasi yang optimal dan mengantisipasi perubahan tren harga di masa depan.