Insolvency adalah istilah yang digunakan dalam trading dan investasi untuk menggambarkan kondisi di mana suatu perusahaan atau individu tidak mampu membayar utang mereka yang jatuh tempo. Insolvency adalah keadaan di mana aset perusahaan atau individu tidak cukup untuk melunasi semua kewajiban keuangan yang dimilikinya.

Insolvency dapat terjadi akibat berbagai faktor, seperti penurunan penjualan, kegagalan bisnis, pengeluaran yang tidak terkendali, atau utang yang terlalu besar. Ketika perusahaan atau individu mengalami insolvency, mereka dapat mengajukan perlindungan kehutanan atau menyusun rencana pembayaran utang dengan kreditur mereka.

Dalam trading atau investasi, insolvency berpotensi berdampak negatif bagi para investor atau pemegang saham. Ketika perusahaan mengalami insolvency, nilai saham mereka cenderung turun drastis atau bahkan menjadi nol. Investor yang memiliki saham perusahaan tersebut mungkin akan mengalami kerugian finansial.

Sebagai investor, penting untuk memperhatikan kondisi keuangan perusahaan sebelum melakukan investasi. Menganalisis rasio keuangan dan melihat laporan keuangan perusahaan dapat membantu menilai risiko insolvency. Selain itu, diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu investasi mengalami insolvency.

Untuk menghindari risiko insolvency sebagai trader atau investor, penting untuk memiliki manajemen risiko yang baik. Hal ini termasuk merencanakan strategi investasi, menetapkan batas kerugian yang dapat ditoleransi, dan selalu mengikuti perkembangan terkini dalam industri dan pasar di mana kita berinvestasi.